What Do You Say About Kartini ? “Kartini Adalah Inspirasi”

Alimmatul Ghoriyah (Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Surakarta Prodi Hukum Ekonomi Syariah)

#banggaIAINSurakarta

“Banyak hal yang menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
(R.A Kartini)

Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia, Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi (wikipedia).

Selalu tersirat dalam pikiran yang mungkin menjadi sebuah pertanyaan bagi semua orang, apa yang sebenarnya menarik dari Kartini? Dan mengapa setiap tanggal 21 April selalu diperingati dengan berbagai macam kegiatan? Kenapa harus identik dengan memakai kebaya? Dan mungkin masih banyak pertanyaan tentang Hari Kartini.

Dijadikannya R.A Kartini sebagai Pahlawan Indonesia dilatar belakangi dengan pemikiran-pemikirannya dalam berjuang yang luar biasa, juga kepribadiannya yang lembut dan santun. Tanpa meninggalkan sifat keperempuannya (feminim) beliau mencoba mendobrak keterbelengguannya yang mengungkung dirinya dan kaum perempuan pada masa itu.

R.A Kartini pun tidak pernah menujukan sifat kelaki-lakian, beliau selalu bergerak dengan kelembutannya dan juga penanya. Dengan penanya, Kartini bisa melahirkan banyak pemikiran-pemikiran yang dituangkan dalam tulisan-tulisan tangannya. Tulisan tersebut tidak lepas dari kondisi sosial terutama perempuan pribumi pada saat itu, yang dimana perempuan tidak bebas dan harus dipingit karena kungkungan adat.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa lepasnya keterbelengguan sampai kepada kebebasan perempuan dalam menuntut ilmu serta belajar di bangku sekolah pada era modern ini adalah salah satu contoh dari perjuangan R.A Kartini. R.A Kartini adalah Pahlawan yang banyak memberikan inspirasi terhadap kaum perempuan Indonesia supaya menjadi perempuan yang cerdas dan berkemajuan yang tidak terkungkung oleh adat tanpa meninggalkan fitrahnya sebagai perempuan

Semangat yang disuntikan R.A Kartini ini menjadi penting mengingat banyak sekali penghalang bagi perempuan untuk merealisasikan potensinya atau menjadi seorang pemimpin di bidangnya. Coba kita lihat para perempuan di sekeliling kita, banyak perempuan yang sungkan atau malu dalam mencapai keinginannya, justru penghalang terbesar dalam melakukan sesuatu adalah datang dari diri sendiri, misalnya merasa takut gagal, atau bahkan merasa takut tidak mampu.

R.A Kartini adalah salah satu contoh dari keteguhan dalam menggapai sebuah impian, hingga banyak para perempuan yang mungkin sudah menjadi seorang pemimpin di perusahaan, ada juga yang menuangkan ceritanya melalui goresan pena, bergelut di dunia musik, bergerak melalui dunia perfilman, dan lain-lain.

Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2018, sebanyak 131, 88 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia adalah Perempuan. Angka ini menunjukan bahwa besarnya potensi perempuan dalam kemajuan Indonesia untuk berkarir di berbagai bidang. Akan tetapi kerap terjadi pada perempuan adalah ketika harus memutuskan antara keluarga dan karir, ada yang memutuskan untuk tidak menikah demi mengejar karir, adapula yang melepaskan karirnya untuk menjalankan tugas sebagai ibu dan istri yang baik. Padahal, karir dan keluarga bisa berjalan bersama.

Menjadi perempuan di era modern saat ini sudah menjadi hal yang lumrah jika harus membagi waktu antara rutinitas karir dan keluarga, para perempuan harus tetap meneladani R.A Kartini yang tangguh dan sukses di setiap perjalanan hidupnya. Perempuan di era modern ini memang beda dengan zaman dahulu, yang dimana membagi waktu dengan keluarga bukan lagi menjadi sebuah permasalahan, justru harus seimbang antara karir dan prestasi. Perempuan memang tak hanya bekerja atau membuka peluang bisnis, namun perempuan juga harus tetap seimbang dan menyadari kodrat sebagai perempuan atau seorang ibu.